>>>> My Self Poetri ^_^: PERAN PEMUDA DALAM PERGUMULAN POLITIK MENUJU INDONESIA BARU

Minggu, 29 Mei 2011

PERAN PEMUDA DALAM PERGUMULAN POLITIK MENUJU INDONESIA BARU

Sistem politik Indonesia telah menempatkan partai politik sebagai pilar utama penyangga demokrasi. Artinya, tak ada demokrasi tanpa partai politik. Tetapi sesungguhnya politik merupakan sebuah seni dan strategi untuk mencapai tujuan secara kolektif. Masing masing aktor dalam politik mempunyai seni dan strategi yang berbeda dalam mencapai tujuannya, ada yang menerapkan strategi hitam yang melanggar etika dan hukum, misalnya money politics, juga yang menerapkan kampanye dangdut (setiap kampanye menghadirkan penyanyi dangdut dengan goyangan erotis didepan pemuda dan anak-anak yang jelas-jelas kurang etis), politik kekerasan, (pengerahan massa dalam jumlah tertentu yang tidak jarang melanggar hukum) jika hal ini terus berlanjut,maka kita tidak bisa berharap akan ada perubahan yang signifikan pada negeri ini.
Berangkat dari kondisi diatas maka menjadi sangat penting untuk mangakomodir keterlibatan pemuda dalam realitas pergumulan politik nasional, keterlibatan pemuda dalam setiap perubahan di negeri ini sudah tercatat dalam tinta emas karena pretasi gemilangnya dalam memelopori setiap perubahan dinegeri ini, mulai dari Budi Oetomo (1908), Sumpah pemuda (1928), peritiwa Rengas Dengklok hingga gerakan reformasi 1998, adalah bukti nyata bahwa pemuda tidak dapat di pisahkan dari proses pergumulan politk dinegeri ini.
Karena prestasinya pemuda kemudian mendapat sebuah gelar sebagai agent of change. Pemuda yang memiliki pemikiran yang idealis, mampu merubah sistem arah pemerintahan di negeri ini. Pemikiran idealis pemuda menjadi modal utama dalam memajukkan pemikiran pemerintahan demokrasi yang lebih maju. Namun, lain lagi dengan pandangan masyarakat yang ada. Masyarakat cenderung meragukan kualitas politik para pemuda.
Kalau kita tinjau sejenak kemerdekaan bangsa ini pun tak luput dari pemuda. Bergantinya orde-orde politik yang bergulir di Indonesia juga hasil dari eksistensi pemuda Indonesia. Hal ini ditengarai karena pemuda memiliki idealisme yang tinggi dan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan tertentu.
Pemuda adalah tulang punggung negara, karenanya masa depan suatu negara sangat tergantung dari peran pemuda itu sendiri. Pemudalah yang mempunyai prioritas utama untuk memikul tanggung jawab bangsa ini dimasa mendatang. Generasi muda tidak bisa dilepaskan dari pembangunan negara, karena memiliki empat hal yang ada pada dirinya yaitu semangat mudanya, sifat kritisnya dan kematangan logikanya serta kearifan untuk melihat problem yang sesuai dengan tempatnya. Oleh karena itu, pemuda adalah pelopor perubahan dimanapun berada. Peran pemuda adalah penentu sejarah perjalanan suatu bangsa.
ketika alam demokrasi dan ruang kebebasan telah terbuka maka peran pemuda akan berbeda dari sebelumnya. Peran untuk mengkritisi penguasa dan memperhatikan rakyat jelata tetap harus dijalankan. Di sisi lain, peran untuk masuk dalam kekuasaan dan menjadi penentu kebijakan jangan ditinggalkan. Sudah saatnya pemuda berperan dalam proses pengambilan kebijakan yang akan menentukan hitam putihnya politik pemerintahan negara ini.
Pemuda harus menjadi aktor dalam proses pengambilan kebijakan. Pemuda harus berani mengambil langkah sebagai Official actors. Official actors adalah mereka yang terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik melalui status atau kewajiban konstitusionalnya. Mereka memiliki kekuasaan untuk membuat dan menjalankan kebijakan. Pihak yang termasuk dalam official actors adalah lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. (Birkland, 2001).
Oleh karena itu, pemuda saat ini harus masuk ke dalam lingkaran kekuasaan dengan cara menjadi bagian dari ketiga lembaga tersebut. Sebagian aktifis pemuda telah masuk dalam legislatif dengan cara membentuk partai politik sendiri atau masuk melalui partai politik yang sudah ada sebelumnya. Contoh partai politik yang didirikan oleh aktifis pemuda 1998 adalah Partai Keadilan Sejahtera. Mereka meneruskan estafet perjuangan dengan cara masuk ke dalam kekuasaan melalui lembaga legislatif. Tidak hanya itu menjelang pemilihan umum tahun 2009 bermunculan partai-partai basis pemuda lainnya seperti Partai Pemuda Indonesia (PPI).
Namun, setelah sepuluh tahun tegaknya reformasi, hak-hak pemuda dalam berpolitik atau berparlemen belum diberdayakan pemerintah secara komprehensif. Betul memang, jika fenomena keikutsertaan pemuda menjadi calon wakil rakyat tumbuh pesat sejak pemilu 2009. Hampir empat puluh persen calon legislatif didominasi pendatang baru yang nota benenya para pemuda, tetapi dalam masa jabatan suara pemuda dalam parlemen belum disejajarkan dengan politisi-politisi senior lainnya. Bahkan politisi muda ini hanya dijadikan barang komplementer dalam tubuh percaturan politik bangsa ini. Dan bukan tidak mungkin jika suara politisi muda tersebut lebih inovatif dan aspiratif daripada “senior-seniornya”.
Pemuda kapanpun dan dimanapun ia berada adalah harapan bagi bangsanya. Harapan untuk perbaikan dan kemajuan ada di tangan mereka, sebab tunas-tunas regenerasi sejarah bangsa ada di tangan pemuda-pemudi Indonesia. Oleh karena itu, pemuda harus memiliki idealisme yang tinggi untuk bisa menanggung beban bangsa dan negara yang diberikan di pundaknya.


Young Politican Award 2011
Universitas Brawijaya



0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates